Browse » Home » Archives for 2013
A. Pengertian Kata
Kata pada dasarnya merupakan lambang dari suatu objek,
pengertian, atau konsep. Hubungan kata sebagai lambang dengan objek,
makna, atau konsep, dapat digambarkan melelui segitiga berikut.
REFERENSI

LAMBANG REFEREN (ACUAN)
Gambaran atau pengertian yang timbul oleh kata tersebut disebut
dengan referensi. Untuk mempresentasikan referensi tersebut digunakan
lambang atau kata. Sedangkan acuannya atau benda/konsep yang didukungnya
disebut dengan referen atau acuan.
Seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat menyampaikan
gagasannya dengan baik. Namun, akan lebih baik jika dalam mengungkapkan
gagasannya, ia dapat memilih atau menempatkan kata secara tepat dan
sesuai. Pilihan kata (diksi) pada dasarnya adalah hasil dari
upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau
wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata
yang artinya hampir sama atau bermiripan. Ketepatan pilihan kata
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata yang dapat menimbulkan
gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar. Untuk
itu, agar gagasan-gagasan tersebut dapat dengan tepat ada pada majinasi
pembaca atau pendengar, ketersediaan kata yang dimiliki oleh seorang
penulis mutlak diperlukan yaitu berupa perbendaharaan kata yang memadai,
seakan-akan ia memiliki daftar kata. Persoalan ketepatan pilihan kata
dari daftar kata itu akan menyangkut pula masalah makna kata dan kosa
kata seseorang, sehingga dari daftar kata itu dipilih satu kata yang
paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Tanpa menguasai
sediaan kata yang cukup banyak, tidak mungkin seseorang dapat melakukan
pemilihan atau seleksi kata.
B. Imbuhan Dalam Bahasa Asing & Upaya Pengindonesiaan
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau
serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing.
Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam
surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
Kopetensi yang harus dimiliki siswa
1. Siswa dapat menentukan jenis Imbuhan Asing.
Contoh perintah soal : Kalimat berikut yang menggunakan ibuhan asing adalah ?
2. Siswa dapat menentukan arti imbuhan asing.
Contoh perintah soal :
a. Nosi (arti ) imbuhan asing pada kalimat berikut adalah….
b. Imbuhan asing yang berarti ………….(misal intesitas) terdapat dalam kalimat.
3. Siswa dapat menggunakan ibuhan asing dengan tepat.
Contoh perintah soal :
a. Penggunaan imbuhan asing “isme yang tepat adalah….
b. Penggunaan imbuhan asing yg tepat terdapat dalam kalimat…
Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya
a. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
(1) Awalan tak = tidak
Contoh: tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb.
(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya
Contoh: serba merah, serba susah,dsb.
(3) Awalan tuna = kehilangan sesuatu,ketiadaan, cacad.
Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb.
b. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta
1. Bentuk awalan sebagai berikut:
Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan
dwi = dua, dsb
Contoh:
(a). Para mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi.
(b). Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan.
2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing (wan, -man, -wati,i, iah ,isasi, isme, isasi)
Nosi atau arti :
1. Menyatakan orang yang ahli
Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb.
2. Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu
Misalnya : karyawan, wartawan, dan industriwan
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Misalnya : hartawan dan dermawan
4. Menyatakan jenis kelamin
5. Menyatakan sifat contoh alami, badani, insani, hewani, artinya
menyatakan ‘
6. Menyatakan bersifat bersifat, duniawi, manusiawi, dan surgawi,
Dalam mempelajari Imbuhan ini sebagian siswa belajar dengan cara
menghafal arti maupun fungsinya . Perhatikan cara mencari fungsi imbuhan
dan arti imbuhan berikut.
Cara Mencari Arti Imbuhan
Pemerintah sedang menggalakkan program komputerisasi di perkantoran.
Kata computer mendapat imbuhan isasi
Apa nosi /arti isasi pada kata komputerisasi ?
Jawab :
Menyatakan proses.
Pemerintah sedang menggalakkan program computer…… di perkantoran.
Sebenarnya arti atau nosi imbuhan tak ubahnya kita mencari sinonim dari
imbuhan tersebut. Coba kamu cari kata yg tepat untuk mengisi titik-titik
itu. (itulah arti imbuhannya) Bahkan jika soal adalah pilihan ganda
anda tinggal memasukkan satu persatu dari jawaban ke titik-titik itu.
NIscaya anda akan menemukan sinonimnya.
Pengecualian Imbuhan.
Sejarah + wan = sejarawan — bukan sejahwan
Rohani + iah = rohaniah —- bukan rohaniiah
Sejarah di akhiri konsonan “h” dan mendapat imbuhan yang diawali Konsonan “w”
Rohani di akhiri vocal “i”dan mendapat imbuhan yang diawali vocal “i”
Jadi jika huruf akhir bertemu dengan akhiran yang sejenis akan luluh salah satunya.
C. Hubungan Makna Kata
1. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna.
Contoh:Siuman=sadar,datang=tiba=sampai
2. Hiponim adalah suatu kata yang maknanya telah mencakup oleh kata yang lain.Hubungan makna kata satu
dengan yang lain akan menghasilkan kata(superordinat dan subordinat)
Pakaian Superordinat(hipernim)
Baju Celana Kaos Subordinat(hiponim)
3. Homonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbada artinya.
Contoh :Bulan ini adikku menikah,malam ini bulan tidak bersinar
4. Polisemi adalah suatu kata yang memiliki makna ganda.Namun demikian,diantara makna tersebut masih
terdapat hubungan makna:
Contoh :Anak saya sakit(keturunan)
Ia anak buahku(bawaan)
Hati-hati,anak tangga itu rapuh(bagian tangga yang di injak)
5. Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan.
Contoh:besar-kecil,atas-bawah,siang-malam
Antonim dibedakan menjadi:
a.Antonim kembar :Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim gradual :Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim relasional :Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim majemuk :Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim hierarkis :Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
2. KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat
mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
B. Hal-Hal yang Berhubungan Dengan Kalimat Efektif
Hal yang berhubungan dengan
kalimat efektif adalah Alinea. Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu
kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang
saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari
pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus
menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar
diakhir kalimat.
Syarat-syarat pembentukan Alinea :
1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama
mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang
membentuk sebuah alinea.
3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan
menggunakan kalimat pendukung.
4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan
disampaikan secara tepat.
Pola Pengembangan Alinea :
a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat.
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan
kembali pada bagian akhir.
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di
paragraph tersebut.
Disetiap alinea pasti ada
kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka pada saat
melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat
utama dan kalimat penjelas.
-Kalimat Utama
Biasanya kalimat utama diletakkan pada awal kalimat, tetapi kalimat utama
bisa diletakkan ditengah maupun diakhir kalimat. Kalimat utama adalah kalimat
inti dari sebuah gagasan yang berisi sebuah pernyataan dan akan dijelaskan oleh
kalimat penjelas.
-Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan ide dari kalimat
utama suatu paragraph.
· Jenis-jenis alinea
berdasarkan letak ide pokok
Ide Pokok memiliki berbagai ciri-ciri. Ciri-ciri Ide Pokok antara lain
sebagai berikut:
a.Berupa pikiran utama atau gagasan utama.
b.Mengandung pokok persoalan atau inti persoalan.
c.Letak ide pokok di awal paragraf(deduktif),akhir paragraf(induktif),awal
dan akhir paragraf(deduktif-induktif),dan menyebar diseluruh kalmat(paragraf
narasi dan deskripsi).
d.Dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama atau kalimat topik.
e.Ide pokok dituangkan dalam satu kalimat dan kalimat tersebut disebut juga
kalimat utama.
f.Biasanya kalimat utama dapat diidentifikasi dengan mudah.Kata kunci yang
menunjukan
kalimat utama antara lain sebagai berikut:
~ Sebagai kesimpulan……, ~ Dengan demikian……,
~ Yang penting………., ~ Intinya………,
~ Jadi………., ~ Pokoknya………,
Berikut adalah macam macam paragraf menurut letak kalimat utamanya
Macam macam paragraf menurut letak atau keberadaan kalimat utamnya antara
lain sebagai berikut:
A.Paragraf Deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal
paragraf.Gagasan utamaatau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam
kalimat pertama.Kemudian disusul dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Satu satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi
sektor sektor di bidang pertanian. Misalnya,perikanan masih meningkat cukup
mengesankan,yaitu 6,65 persen;demikian pula perkebunan ,yang meningkat 6,46
persen.Secara Umum,konstribusi dar sektor sektor pertanian terhadap produk
domestik bruto(PDB)meningkat 18,07 persen menjadi 18,04 persen.Padahal selama
30 tahun terakhir,pangsa sektor pertanian meroso dara tahun ke tahun.
B.Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf.Mula mula dikemukakan fakta fakta ataupun uraian uraian.Kemudian dari
fakta fakta itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri,shin-chan tidak dianggap
sebagai role model yang baik buat anak anak.Protes pun bermunculan.Ruang surat
pembaca di koran koran dipenuhi dengan keberatan para orang tua terhadap komik
yang laris manis itu.Umunya surat itu datang dari kalangan ibu.Menurut mereka
dalam suratnya,kelakuan shin-chan diikuti oleh anak anak. Shin-chan,dimata para
orang tua di indonesia,adalah setan kecil penebar virus.
Paragraf diatas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa Shin-chan
merupakan komik yang menebarkan pengaruh yang berbahaya.Karena dalam paragraf
tersebut dikatakan bahwa shin-chan merupakan setan kecil penebar virus.
C. Paragraf Campuran(Deduktif-Induktif) adalah paragraf yang gagasan
utamanya terletak pada kalimat pertama dan terakhir.Dalam paragraf ini terdapat
dua kalimat utama.Kalimat terakhir umunya mengulangi gagasan yang dinyatakan
kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia menfokuskan diri pada sektor
agrobisnis,tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Agar reformasi
tersebut dapat terjadi,yang over valued harus dihindari.Memang,krisis ekonomi
yang sedang berlangsung telah mengoreksi nilai tukar kita.Dalam hal
ini,pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat,tetapi biarkan mekanisme
pasar menemukan keseimbangannya.Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan diri
terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industri industri yang mampu
survive pada nilai tukat yang ada dengan agrobisnis.Bagi sektor
Agrobisnis,semakin melemah rupiah asal stabil.akan semakin baik.
C. Contoh Kalimat
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek,
predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu,
tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota
yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
Browse » Home » Archives for 2013
Pada
dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan. Bahasa Indonesia
adalah alat pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan,
baik dari segi suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya yang
masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu,
keberadaan bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia
itu sendiri. Bahasa Indonesia merupakan penunjang aktivitas masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai
alat komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat
penting dalam menunjang aktivitas kehidupan bermasyarakat, tanpa bahasa
mungkin dunia ini tidak akan seperti sekarang ini dan karena manusia
tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bahasa. Untuk berkomunikasi dengan
seseorang kita pasti menggunakan bahasa, contoh seorang dosen yang
menyampaikan materi kuliah, seorang guru yang menyampaikan pelajaran,
seorang pedagang yang menawarkan dagangannya, seorang atasan yang
memberikan perintah kepada bawahannya, dan banyak lagi contoh lainnya,
dan pasti itu semua menggunakan bahasa dalam melakukan aktivitasnya.
Bahasa
Indonesia tidak saja bermanfaat sebagai bahasa perantara dan bahasa
resmi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Sebagai
sarana pemersatu dan alat yang digunakan masyarakat Indonesi untuk
melakukan interaksi sosial, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
memiliki peranan vital untuk menumbuhkan rasa persatuan antara
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia telah berhasil mempersatukan
beragam suku di Indonesia yang biasanya bertutur dengan bahasa daerahnya
masing-masing. Dengan demikian, sekiranya dapat dikatakan pula bahwa
bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh
terhadap kondisi sosial maupun politik bangsa Indonesia.
Dalam
aspek kehidupan sosial, bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang
sangat vital dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan sosial
masyarakat. Dewasa ini, kita sering dihadapkan dengan masalah-maslah
sosial. Perbedaan suku, ras, golongan, dan agama sering menjadi pemicu
terjadinya pertikaian atupun hanya karena kesalahpahaman semata.
Adapun
bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa merupakan salah satu
solusi yang cukup efektif untuk menyelesaikan beberapa masalah sosial
dewasa ini. Hal tersebut karena bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai
alat kontrol sosial sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri. Dalam hal
ini, bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi
tingkah laku dan tindak tanduk orang lain karena bahasa memang pada
dasarnya mampu mempengaruhi sikap seseorang dan juga mempunyai relasi
dengan proses-proses sosialisasi masyarakat.
Sebagai
bahasa nasional dan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia, bahasa
Indonesia juga memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia mampu mempersatukan bangsa
Indonesia yang secara konkrit terdiri dari beragam suku maupun etnis
yang masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu,
bahasa Indonesia merupakan salah satu solusi yang cukup efektif dalam
menyelesaikan masalah-masalah sosial dan politik yang sekiranya sering
kita temui dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu disebabkan
karena bahasa Indonesia merupakan wahana pemersatu dan juga dapat
berfungsi sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, bahasa Indonesia juga
mampu mempengaruhi tingkah laku bangsa Indonesia sebagai penutur karena
sejatinya bahasa memang mampu mempengaruhi sikap seseorang.
Kalau
kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini
kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat
untuk berpikir. Seperti kita ketahui, ilmu tentang cara berpikir adalah
logika. Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk
merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang
menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan
berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui
proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Sejalan
dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan
berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin
teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya.
Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang
tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang
intelektual pasti berpikir, dan proses berpikir pasti memerlukan bahasa.
Fungsi umum bahasa
indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya
sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai
anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat
setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat
bahasa.
Selain fungsi bahasa
diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia.
Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter,
keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan
dan adat istiadat manusia.
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi praktis :
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
Mencermati keadaan dan
perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran
bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa
hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan
dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi.
Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:
1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia
dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama
sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan,
mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan
umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam
berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika
sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat.
Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana
untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik
sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan
bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan.
Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon
yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi
diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang
ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam
berbagai tempat dan situasi.
Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita
pakai. Misalnya dalam
kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang
Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita
pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah
mengerti maknanya. Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai
menggunakan kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya
pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang
pernah kita pakai?
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara
terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang
digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa
mengetahuik apan dan
dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi
apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan
bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha
mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah
disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain
yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya
akan diterima, sedangkan unsur- unsur yang dianggap merugikannya akan
ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
Sumber :
http://sugiartha26.wordpress.com/2012/10/06/fungsi-dan-peranan-bahasa-indonesia-dalam-kegiatan-sehari-hari/
http://rahmatarifin93.wordpress.com/2011/09/25/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia-secara-umum-ataupun-khusus/
Langganan:
Postingan (Atom)